Shipnaming dan Launching Kapal Frigate KRI Balaputradewa-322

19 Desember 2025

Fregat KRI Balaputradewa-322 mempunyai panjang 140m, bobot 6.626 ton (photo: PAL)

Kapal Frigate KRI Balaputradewa-322 merupakan kapal pertama dari dua unit Frigate pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang resmi diluncurkan oleh PT PAL Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan prosesi Shipnaming oleh Ibu Yayuk Donny Ermawan Taufanto dan dilanjutkan dengan prosesi Launching yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto.

Kapal Frigate ini memiliki panjang 140m, bobot 6.626 ton. Memiliki fungsi mendukung kapabilitas misi tempur utama meliputi Anti-Air Warfare, Anti-Surface Warfare, Anti-Submarine Warfare, Electronic Warfare, Naval Gun Fire Support, serta Air Defense, menjadikannya garda strategis dalam menjaga keamanan dan kedaulatan laut nasional. Disela-sela kegiatan turut dilakukan demonstrasi uji penembakan senjata laser oleh Wamenhan RI bersama Direktur Utama PT PAL Indonesia sebagai karya inovasi terbaru PT PAL Indonesia. (PAL)

Wamenhan Pimpin Shipnaming dan Launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Surabaya

Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI), memimpin prosesi shipnaming dan launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Dermaga Semenanjung Barat Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Kamis (18/12/2025) malam.

Kapal dari tipe Arrowhead 140 ini mempunyai jumlah VLS sebanyak 64 unit di dek atas (photo:   Keris)

Dalam sambutannya, Donny mengapresiasi capaian PT PAL Indonesia yang berhasil memenuhi seluruh persyaratan teknis sebelum peluncuran kapal, dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.

Ia menyebut kapal telah memenuhi standar kekedapan air serta kemampuan terapung dengan posisi tegak lurus.

“Tadi dilaporkan dari 55 mm, itu hanya 5 mm. Kapal ini dari panjangnya 140 m, errornya hanya 140,11 mm. Jadi dari 140 m itu hanya nambah 11 mm. Ini capaian yang luar biasa,” ungkap Donny.

Selain presisi teknis, KRI Bala Putra Dewa 322 juga mencatatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 38 persen. Angka ini disebut sebagai yang tertinggi dibandingkan kapal-kapal sebelumnya yang rata-rata masih berada di kisaran 25 persen.

Pesanan fregat ini sebanyak dua buah, dimana progres kapal kedua baru mencapai 38% (photo: PAL)

“Kita (Kemenhan) pesan dua kapal, ini kapal pertama, yang kedua proses pembuatan (sekarang mencapai sekitar) 38 persen. Kita proses juga. Akan menyusul berikutnya. Spesifikasi sama mirip-mirip,” ujarnya.

Donny menegaskan Indonesia masih membutuhkan banyak kapal frigate untuk memperkuat pengamanan wilayah laut nasional. Ia juga optimistis industri pertahanan dalam negeri mampu menembus peringkat 50 besar dunia.

Sementara itu, Kaharuddin Djenod Direktur Utama PT PAL Indonesia menyampaikan bahwa KRI Bala Putra Dewa 322 menjadi kapal terbesar kedua yang pernah dibangun PT PAL setelah KRI Brawijaya.

“KRI Brawijaya berikuran 143 meter, (KRI Bala Putra Dewa) berukuran 140 meter. Tapi punya konfigurasi persenjataan yang lebih dari KRI Brawijaya,” jelas Kaharuddin.

Nama Balaputradewa diambil dari nama raja kerajaan Sriwijaya (photo: Wakaran)

Ia menegaskan kapal tersebut akan memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pemerintah selalu menekankan ke kami PT PAL agar selalu membangun kemandirian bangsa dalam membangun alutsista,” ungkapnya.

Menurut Kaharuddin, proyek pembangunan KRI Bala Putra Dewa 322 juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan TKDN melalui kolaborasi antara BUMN dan industri swasta nasional.

“Selama ini kita tergantung dengan luar negeri, ini saatnya projek ini diset up TKDN belum mencapai 20 persen, alhamdulillah sekarang terus membangun produk-produk bersama BUMN dan swasta,” tandasnya. (Suara Surabaya)


from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/tgsBVba
via IFTTT