Kemenhan Bantah Pangkalan TNI AU di Papua Akan Digunakan Militer Rusia
16 April 2025
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/XxH4IAO
via IFTTT
Pesawat pembom Rusia T-95 Bear beserta persenjataannya (photo: TWZ)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menepis kabar pemberitaan yang menyebutkan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Manuhua di Biak, Papua, akan digunakan sebagai markas pesawat militer Rusia.
"Terkait pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemhan mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (15/4/2025).
Frega menyebut bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin telah berkomunikasi dengan Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles.
Marles, kata Frega, mengaku mendapatkan informasi bahwa isu penggunaan Lanud Manuhua untuk pesawat militer Rusia tidak benar.
Kabin penembak di bagian belakang pembom Tu-95 Bear (photo: WarHistoryOnline)
"Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles telah berkomunikasi dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia mendapat penjelasan bahwa isu terkait penggunaan pangkalan udara Indonesia oleh Rusia tidak benar karena sejauh ini belum pernah ada permintaan tersebut," tegas jenderal TNI Angkatan Darat (AD) bintang satu ini.
Sebelumnya, dikutip dari Antara, media asing melaporkan bahwa Federasi Rusia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militer Rusia.
Permintaan tersebut disampaikan setelah pertemuan antara Menhan RI dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025, dengan maksud menempatkan pesawat-pesawat jarak jauh milik Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo.
(Kompas)
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/XxH4IAO
via IFTTT


Post a Comment