Baterai Rudal Brahmos Kedua Dikirimkan ke Filipina

21 April 2025

Rudal pertahanan antikapal berbasis pantai Brahmos (photo: PAFU)

Baterai kedua rudal jelajah BrahMos telah dikirim ke Filipina, menandai tonggak sejarah dalam ekspor pertahanan India.

"Baterai rudal kedua kali ini telah dikirim melalui kapal," kata seorang sumber pertahanan, mengonfirmasi perkembangan tersebut. "Baterai pertama dikirim pada April 2024 melalui pesawat IAF, dengan dukungan dari badan-badan pesawat sipil. Penerbangan jarak jauh yang membawa muatan berat itu merupakan perjalanan nonstop selama enam jam sebelum peralatan tersebut mencapai wilayah barat Filipina," kata sumber tersebut.

Kesepakatan dengan Filipina diumumkan pada Januari 2022 untuk pasokan rudal jelajah supersonik BrahMos, menjadikannya pesanan ekspor pertahanan utama pertama negara itu.

Sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar ini, Departemen Pertahanan Nasional Filipina mengeluarkan ‘Notice of Award’ kepada BrahMos Aerospace Private Limited dari India, yang menyetujui kontrak senilai $374,96 juta (`2.700 crore) untuk pembelian sistem rudal antikapal berbasis pantai (SBASMS) dari India.

Sesuai kesepakatan awal, Filipina akan mendapatkan tiga baterai untuk sistem rudal tersebut, yang memiliki jangkauan 290 kilometer dan kecepatan 2,8 Mach (sekitar 3.400 km, tiga kali kecepatan suara). Kesepakatan tersebut juga mencakup pelatihan bagi operator dan paket dukungan logistik terpadu yang diperlukan.

Pelatihan operator untuk sistem rudal tersebut dilakukan pada bulan Februari 2023 untuk 21 personel Angkatan Laut Filipina. Pelatihan tersebut difokuskan pada operasi dan pemeliharaan beberapa paket logistik SBASMS terpenting yang akan dikirimkan ke Filipina.


Rudal Brahmos untuk Indonesia
Selain itu, sebagaimana dilaporkan pertama kali oleh surat kabar ini, pada bulan Januari tahun ini Kementerian Pertahanan Indonesia mengirimkan surat mengenai kesepakatan BrahMos senilai $450 juta kepada Kedutaan Besar India di Jakarta. India telah berunding dengan Indonesia, Thailand, dan beberapa negara lain yang telah menunjukkan minat terhadap sistem tersebut.

Rudal BrahMos dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat, atau darat. Menurut sumber, rudal tersebut—kolaborasi antara India dan Rusia—sedang menjalani proses di mana 83% komponennya diindigenisasi.



from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/U3QgR5K
via IFTTT