Australia Mengesahkan Undang-undang untuk Meningkatkan Perdagangan Pertahanan Anggota AUKUS

30 Maret 2024

Konsep visual kapal selam AUKUS digambarkan di atas (image: BAE Systems)

Parlemen Australia mengesahkan undang-undang pada tanggal 27 Maret yang akan mendukung kemitraan AUKUS negara tersebut dengan Inggris dan Amerika Serikat namun memperketat aturan mengenai transfer teknologi ke negara asing lainnya.

Departemen Pertahanan (DoD) di Canberra mengatakan Undang-Undang Amandemen Kontrol Perdagangan Pertahanan 2024/Defence Trade Controls Amendment Act 2024 (DTC Act) yang baru akan meningkatkan perlindungan “teknologi dan informasi Australia serta mitra-mitra utama”.

Ia menambahkan bahwa undang-undang tersebut akan “mempercepat penyampaian kemampuan canggih kepada Australian Defence Force (ADF) dengan menyederhanakan perdagangan dan kolaborasi dengan mitra AUKUS kami, sehingga menjaga keunggulan kemampuan Australia”.

Landasan undang-undang tersebut, yang mengamandemen Defence Trade Controls Act 2012, adalah pelonggaran birokrasi dalam perdagangan pertahanan antara mitra AUKUS dengan mendukung pembentukan “lingkungan bebas izin untuk industri Australia”, kata Departemen Pertahanan.

Langkah ini sendiri diharapkan dapat “membuka peluang investasi dan kolaborasi bagi industri pertahanan Australia di bawah kerangka AUKUS” yang bernilai sekitar AUD5 miliar (USD3,3 miliar) dalam ekspor pertahanan tahunan, kata Departemen Pertahanan.

Untuk mendukung perdagangan dan transfer teknologi AUKUS, Undang-Undang DTC memperkenalkan pengecualian bagi perusahaan-perusahaan Inggris dan AS dari persyaratan izin kendali ekspor Australia.

Undang-undang ini juga mendukung pengecualian tambahan untuk mendukung AUKUS melalui Australia's Defence Trade Controls Regulation 2013 dan Australia's Defence and Strategic Goods List (DSGL). Yang terakhir ini mengidentifikasi barang dan teknologi yang dilarang oleh Canberra untuk diekspor.

UU DTC juga memperkenalkan tiga pelanggaran pidana baru dalam UU Pengendalian Perdagangan Pertahanan tahun 2012.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/49giink
via IFTTT