TNI AU Dukung Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma
14 November 2021
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3qCVMCA
via IFTTT
Sejumlah pesawat Hercules terparkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (photo : Liputan6)
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara mendukung rencana revitalisasi sejumlah fasilitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, terutama yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, revitalisasi yang direncanakan Kementerian Perhubungan tersebut telah dibahas secara intensif dan koordinasi bersama antar instansi atau lembaga terkait.
"Revitalisasi ini telah dibahas bersama oleh stakeholder terkait, baik Kemenhub, Kemenhan, TNI AU, Setneg dan Angkasa Pura II, maupun pemangku kepentingan yang lainnya," ujar Indan, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).
Indan juga mengungkapkan, revitalisasi berbagai fasilitas bandara yang saat ini sedang dibahas, di antaranya runway, selter, apron, terminal bandara, dan sejumlah fasiltas penerbangan lainnya.
"Baik dalam mendukung penerbangan sipil maupun penerbangan militer," katanya.
Diberitakan, Bandara Halim Perdanakusuma akan ditutup secara bertahap untuk penerbangan pesawat komersial berjadwal.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi bandara itu seperti dulu, yakni hanya untuk kepentingan militer TNI AU dan penerbangan carter.
Rencana penutupan Bandara Halim untuk penerbangan komersial ini termuat dalam risalah rapat yang dihadiri perwakilan dari para pemegang kepentingan di Bandara Halim.
Dikutip dari Kompas TV, Jumat (5/11/2021), rapat tersebut dipimpin oleh Executive General Manager PT Angkasa Pura II (AP II) Marsma TNI Nandang Sukarna.
Sedangkan yang hadir ada dari pihak Bandara Soekarno-Hatta, perwakilan maskapai Travira Air, Batik Air, Citilink, dan Premi Air Group.
Dalam risalah rapat disebutkan, rencana penutupan Bandara Halim mulai dilakukan November ini.
Proses penutupan akan berlangsung hingga 9 bulan mendatang dengan konsep prepare for the worst atau persiapan kemungkinan terburuk.
Penerbangan komersial reguler akan dialihkan seluruhnya ke Bandara Soekarno-Hatta. Pendataan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan sebagai antisipasi jika Bandara Halim ditutup total.
(Kompas)
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3qCVMCA
via IFTTT
Post a Comment