Tersisa 4 Kapal Selam, RI Rencana Tambah 3 Kapal Selam Baru

28 April 2021

KRI Ardadedali 404 (photo : Sindonews)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kabarnya berencana  menambah 3 kapal selam baru. Hal ini di tengah tragedi tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 di laut Bali Utara.
Pihak Komisi I DPR RI yang mengawasi bidang pertahanan sudah mendesak agar segera ada langkah konkret dari pemerintah. Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi sudah memberi aba-aba bahwa pemerintah bakal menambah kapal selam lagi sampai 2024.

"Rencananya ada 3 kapal selam lagi tahun 2024," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/4/21).

Dalam rencana strategi (renstra), Indonesia idealnya disebut punya 12 kapal selam. Namun saat ini Indonesia hanya memiliki jauh di bawahnya. Sebelum tenggelamnya Nanggala-402, Indonesia memiliki 5 kapal selam, namun setelah tragedi itu maka berkurang menjadi empat.

Kapal selam tersebut adalah Kapal Selam Nagapasa-403, Kapal Selam Ardadedali-404, Kapal Selam Alugoro-405 serta Kapal Selam Cakra-401. 

"Ya ini adalah sebagai peringatan 'keras' untuk alutsista yang sudah uzur hendaknya dikandangkan saja dan dipersiapkan yang 'brand new'. Alutsista seperti kapal selam, kapal laut, heli, pesawat atau senjata yg diawaki, perlu dievaluasi tingkat kesiapannya," sebut Bobby.

Demi memperbarui alutsista, DPR juga memberi beberapa catatan penting, karena keterbatasan anggaran, maka TNI harus membuat skala prioritas.

"Tentunya menentukan skala prioritas- dari banyaknya pilihan-pilihan postur pertahanan, khususnya untuk senjata yang diawaki, yang sudah lewat usia pakai atau lewat batas jam pemakaian," jelasnya.

Menhan Prabowo sempat dikabarkan menjajaki pengadaan kapal selam dari Prancis dan Jerman. Namun, kepastiannya belum jelas, setelah pengadaan 3 kapal selam baru dari Korsel sudah tuntas. Berikut dua model kapal selam yang dijajaki Indonesia.

Kapal selam Riachuelo (varian Scorpene)

Per Desember 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilaporkan berdiskusi dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group. Seperti dilaporkan Janes, Indonesia tengah menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.

Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group (Perancis) untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.

Kapal selam Tipe 214

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS), produsen kapal selam asal Jerman pekan ini. TKMS menawarkan proposal pengadaan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada TNI Angkatan Laut.

Kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 merupakan salah satu kapal selam tercanggih buatan TKMS Jerman yang juga bertipe hybrid.

SSK Tipe 214 merupakan kapal selam dengan kompartemen berlambung tunggal yang menggabungkan prinsip desain dari tipe sebelumnya yakni tipe 209 dan tipe 212A.

Penggabungan prinsip desain tersebut, menjadikan SSK Tipe 214 memberi solusi penghematan biaya operasional yang sangat mumpuni dan menjadi opsi terbaik untuk digunakan bagi Angkatan Laut global. (CNBC)

KRI Cakra 401 (photo : PAL)

'Kakak' KRI Nanggala 402 Masuk Bengkel, Ini Perkembangannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402, Indonesia kini hanya memiliki empat kapal selam. Namun, salah satu di antaranya tidak bisa menjalankan operasinya.
Saat ini 'kakak dari KRI Nanggal 402, yaitu KRI Cakra 401 masih dalam proses perbaikan sistem kapal di galangan kapal PT PAL Surabaya.

"Overhaul perbaikan besar jadi pengetesan juga. Itemnya banyak juga, karena banyak sistem sama platform yang diperbaiki," kata Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia, Senin (26/4/21).

"Salah satunya persiapan SAT (Sea Acceptance Test) test," kata Utario.

Kegiatan overhaul kapal selam KRI Cakra 401 setidaknya sudah berlangsung sejak Januari 2020 lalu. Presiden Jokowi sempat melihat langsung di PT PAL kala itu.

Proses overhaul kapal selam membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan tahunan. KRI Nanggala 402 sendiri juga sempat masuk fase proses perbaikan sejak beberapa tahun silam.

Ia tidak bisa merinci lebih jauh progres persentase dan kapan bakal selesai. Ketika selesai masa overhaul, maka Indonesia bisa menambah kapal selam yang ada saat ini.

Sebelum KRI Nanggala tenggelam, Indonesia sempat punya 5 kapal selam.

Berikut daftarnya: Kapal Selam Cakra-401, Kapal Selam Nanggala-402, Kapal Selam Nagapasa-403, Kapal Selam Ardadedali-404, Kapal Selam Alugoro-405.

Namun, dari kelima kapal selam itu, hanya tiga yang beroperasi setelah KRI Nanggala dipastikan tenggelam. Jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia masih begitu minim padahal kebutuhan ideal minimal 12 unit. (CNBC)


from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3nyFqaA
via IFTTT