Sebagian Panser Badak Telah Diselesaikan Pindad

13 Februari 2021

Panser Badak 6x6 produksi PT Pindad (photo : KPPBC Bandung)

Lama tidak ada kabar beritanya, tahu-tahu kita dikagetkan dengan postingan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bandung pada tanggal 12 Januari 2021 yang menampakkan dengan jelas beberapa unit Panser Badak yang telah selesai dikerjakan oleh PT Pindad. Kedatangan kantor Bea dan Cukai Bandung (Customs and Excise) ini adalah dalam rangka Customs Visit Customer (CVC) dengan melakukan kunjungan kerja ke Pusat Logistik Berikat yang berada di Kota Bandung termasuk PT Pindad.

Berbeda dengan pesanan kendaraan tempur (Ranpur) lainnya seperti pesanan Tank Medium ataupun Panser 8x8 yang diumumkan kepada media massa, kontrak Badak ini tidak diumumkan, sehingga kita tidak tahu berapa unit jumlah yang akan diproduksi oleh Pindad. 

Dari keinginan awal Wakil Presiden pada awal 2016 untuk memesan 50 unit Panser Badak, pada akhir 2018 Airspace Review mengadakan wawancara dengan Manajer Pengembangan Produk & Proses Kendaraan Khusus PT Pindad dan diperoleh angka pesanan untuk batch pertama sebanyak 14 unit. Rupanya anggaran TNI AD harus berbagi untuk 18 Tank Medium, 23 Panser 8x8, dan 14 Panser Badak 6x6 sehingga jumlah total ketiganya menjadi 55 unit.

Panser Badak adalah kendaraan tempur 6x6 yang mengusung turret 90mm buatan John Cockerill Belgia jenis CSE90LP (Low Pressure). Pindad sudah mempunyai lisensi untuk dapat memproduksi turret ini sehingga akan semakin mendongkrak Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Panser Badak ini.

Di TNI AD Panser Badak ini akan menggantikan posisi panser kanon 76 mm FV-601 Saladin  6X6 buatan Alvis, United Kingdom yang berfungsi untuk operasi pengintaian serta bantuan tembakan.

(Defense Studies)


from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3qlC8Yw
via IFTTT