New Zealand Meluncurkan Strategi Industri Pertahanan

11 Oktober 2025

KRI Golok 688, sebuah kapal rudal trimaran yang dioperasikan oleh TNI AL, dirancang oleh arsitek angkatan laut New Zealand, LOMOcean Marine (photo: Sea Waves)

Kementerian Pertahanan (MoD) New Zealand telah merilis strategi untuk memperkuat basis industri pertahanannya dan mendukung pengembangan kapabilitas Angkatan Pertahanan Selandia Baru/New Zealand Defence Force (NZDF).

Strategi Industri Pertahanan setebal 44 halaman yang baru – diterbitkan pada awal Oktober 2025 – mencantumkan tiga tujuan: 
-memberikan kejelasan yang lebih baik tentang kebutuhan pertahanan; 
-memanfaatkan industri lokal dan mendukung pengembangannya; dan 
-integrasi dengan Australia.

Strategi ini juga menguraikan tindakan yang akan diambil selama empat tahun mendatang untuk memberikan kapabilitas kepada NZDF dengan lebih cepat dan tangguh. Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Judith Collins, "Kami bukan penyedia terbesar ... tetapi kami bisa menjadi yang terpintar."

KRI Belati 622, kapal cepat rudal terbaru TNI AL dengan sistem propulsi hybrid antara sistem propulsi water jet dengan propeler, sistem waterjet dipasok perusahaan New Zealand, HamiltonJet Global (photo: Keris Reborn)

Pemerintah berharap dapat mematangkan industri pertahanan lokal, yang terdiri dari sekitar 800 perusahaan, dengan menghadirkan peluang untuk bermitra dengan NZDF atau bertindak sebagai subkontraktor bagi perusahaan-perusahaan internasional. Tujuan ini didukung oleh aturan pengadaan pemerintah yang baru yang mewajibkan para pejabat negara bagian untuk mengembangkan dan menyerahkan rencana kapabilitas industri guna memaksimalkan partisipasi lokal dalam pengadaan dan keberlanjutan.

Sehubungan dengan hal ini, Strategi Industri Pertahanan mendukung implementasi Rencana Kapabilitas Pertahanan/Defence Capability Plan (DCP) yang diterbitkan pada bulan April dan merinci rencana Kementerian Pertahanan untuk menginvestasikan NZD12 miliar (USD7 miliar) selama empat tahun ke depan pada kapabilitas NZDF.

Peran sebagai Thin Primes
Kementerian Pertahanan juga akan menjajaki pemanfaatan bisnis lokal sebagai 'thin primes', di mana perusahaan lokal memikul tanggung jawab kontrak penuh kepada NZDF, sambil mensubkontrakkan pekerjaan kepada produsen peralatan asli yang lebih besar. Pemerintah yakin pendekatan ini akan menciptakan lebih banyak persaingan dan memungkinkan bisnis domestik untuk naik dalam rantai nilai.



from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/BuwCkhd
via IFTTT