China Menawarkan Lagi Kapal Selam S26T Pesanan Thailand ke Indonesia

04 Juli 2024

Model kapal selam S-26T yang ditawarkan China ke Thailand (photo: SCMP)

Pejabat China State Shipbuilding Corporation (CSSC) berada di Jakarta untuk kembali menawarkan kapal selam diesel-listrik (SSK) S26T yang semula dipesan untuk Thailand, ke Indonesia.

Janes dapat mengonfirmasi bahwa para pejabat CSSC berada di kantor Kementerian Pertahanan (MoD) pada tanggal 28 Juni untuk melakukan presentasi mengenai S26T SSK dan bagaimana kapal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut, meskipun kapal tersebut telah melalui proses pembuatan.

Pertemuan tersebut dihadiri secara fisik oleh para pejabat senior Kementerian Pertahanan RI, sedangkan perwakilan Komando Operasi Kapal Selam TNI Angkatan Laut dan Komando Kapal Selam Armada II bergabung melalui tautan video.

Selama presentasi, para pejabat CSSC meyakinkan Kementerian Pertahanan Indonesia bahwa tawaran kapal selam S26T untuk Indonesia tidak akan dihadapkan pada jenis pembatasan ekspor yang sama seperti yang dialami oleh penerima kapal tersebut, Royal Thai Navy (RTN).

YJ-18 (Ying Ji 18) rudal jelajah anti kapal dari kapal selam merupakan versi China dari rudal 3M-54 Klub/Kalibr (photo: GlobalSecurity)

Secara khusus, pejabat CSSC mengemukakan bahwa mereka akan dapat menggabungkan mesin dari vendor pilihan, termasuk MTU, ke dalam S26T SSK.

Dan sebagai upaya untuk mempermanis kesepakatan tersebut, tawaran CSSC untuk Indonesia mencakup paket modifikasi yang memungkinkan S26T SSK untuk mengerahkan dan meluncurkan rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan dari tabung torpedo YJ-18 buatan China.

Selain itu, S26T SSK sebagian besar akan mempertahankan fitur-fitur yang awalnya dipesan untuk RTN, termasuk sistem air independent propulsion (AIP).

Thailand menandatangani kontrak senilai THB13,5 miliar (USD366,5 juta) dengan China Shipbuilding & Offshore International Company (CSOC) untuk S26T SSK, yang pada dasarnya merupakan versi modifikasi dari kelas Yuan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), pada tahun 2017.

(Jane's)



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3RPRaWw
via IFTTT