Australia Berencana Mempersenjatai Super Hornet dengan Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM)

25 Juli 2024

Rudal Jelajah Serang Hipersonik AS akan diuji coba diluncurkan di Woomera Australia, (image: Raytheon)

Royal Australian Air Force (RAAF) sedang bersiap mempersenjatai Boeing F/A-18F Super Hornet miliknya dengan Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) AS untuk serangkaian pengujian di negara tersebut. Keterlibatan Australia dalam proyek ini juga dapat diperluas hingga mengintegrasikan HACM all-up round (AUR) ke dalam pesawat, menurut Departemen Pertahanan (DoD) di Canberra.

HACM adalah senjata hipersonik taktis yang dirancang oleh Amerika Serikat untuk operasi jarak jauh. Dirancang untuk diluncurkan dari pesawat tempur dan pembom, rudal ini dimaksudkan untuk menyerang sasaran bernilai tinggi di lingkungan yang diperebutkan, menurut Angkatan Udara AS (USAF). Rudal ini juga dimaksudkan untuk diintegrasikan dengan upaya AS-Australia untuk mengembangkan teknologi rudal hipersonik melalui program bersama Southern Cross Integrated Flight Research Experiment (SCIFiRE).

Dimasukkannya HACM dalam SCIFiRE tidak hanya mendukung pengujian penerbangan tetapi juga pengembangan lebih lanjut dari rudal tersebut, kata juru bicara Departemen Pertahanan kepada Janes pada tanggal 22 Juli. “Melalui perjanjian SCIFiRE, AS dan Australia terus berkolaborasi dalam desain dan pengembangan HACM, termasuk upaya untuk mengintegrasikan HACM pada RAAF F/A-18F Super Hornet, dan menggunakan infrastruktur uji Australia untuk uji penerbangan,” kata juru bicara tersebut.

Keterlibatan F/A-18F RAAF dalam uji peluncuran HACM diungkapkan dalam laporan Juni 2024 oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO). Janes menilai pengujian tersebut akan dilakukan di Australia karena “ketersediaan dan keterbatasan jangkauan pengujian… untuk program hipersonik” di AS, menurut laporan GAO.

Laporan GAO menambahkan bahwa integrasi HACM dengan SCIFiRE akan “meringankan masalah ini”.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/4c669Ty
via IFTTT