KSAL: Kemungkinan Ada Tambahan Kapal Selam dari Negara Lain Setelah Scorpene

06 April 2024

Perakitan kapal selam di galangan (photo: TKMS)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, ada kemungkinan Kementerian Pertahanan RI membeli kapal selam dari negara lain setelah pembelian kapal selam Scorpene. 

Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal selam Scorpene produksi Naval Group, Perancis. 

“Tidak menutup kemungkinan ada lagi tambahan kapal selam dari negara lain di luar ini, mudah-mudahan kalau ada anggaran,” ujar Ali kepada awak media usai melepas mudik gratis dari Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (5/5/2024). 

Namun, Ali tidak mengungkapkan dari negara mana tambahan kapal selam tersebut. 

Ali mengatakan bahwa pembelian kapal selam Scorpene telah sesuai kebutuhan tempur TNI AL. 

Jajaran TNI AL juga telah mengadakan beberapa kali rapat dengan pihak Naval Group. 

“Dan mereka sudah memberikan kemudahan-kemudahan, meyakinian bahwa kapal yang akan diproduksi itu kapal yang canggih,” kata Ali. 

“Jadi Scorpene-nya bukan Scorpene biasa, tapi ‘Scorpene Evolved’ ini yang terakhir, generasi terakhir dari Scorpene. Harapannya bisa memperkuat jajaran TNI AL,” tutur Ali lagi. 

Tanda tangan kontrak dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI, Naval Group, dan PT PAL Indonesia di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/3/2024) lalu.

“Naval Group merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari babak baru aliansi strategis antara Indonesia dan Perancis,” ujar Ketua dan CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet dalam siaran pers PT PAL, Selasa (2/4/2024).

Dua kapal selam Scorpene itu dibangun dengan tenaga baterai Lithium-Ion. Siaran pers PT PAL menulis, dua kapal selam Scorpene itu akan dibangun di galangan kapal PT PAL melalui transfer teknologi. 

Naval Group dan PT PAL telah bekerja sama melalui Perjanjian Kemitraan Strategis (SPA) yang ditandatangani pada Februari 2022. 

Pengadaan kapal selam Scorpene ini juga merupakan bagian Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang ditandatangani antara pemerintah Perancis dan Indonesia pada Agustus 2021.

Presiden Direktur PT PAL Kaharuddin Djenod mengatakan, kontrak ini merupakan komitmen dan kepercayaan tinggi pemerintah Indonesia terhadap kemampuan engineer anak bangsa Indonesia dalam memajukan teknologi pertahanan, khususnya teknologi kapal selam. 

“Komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan juga didukung dengan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendukung penuh seluruh produksi kapal selam dalam negeri di PT PAL. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menguasai teknologi kapal selam,” kata Kaharuddin.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3TQgCv0
via IFTTT