Khaled: Hornet Kuwait Akan Ada Info Lanjutan Setelah Ada Konfirmasi Resmi
17 Oktober 2025
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/O63D70g
via IFTTT
Pesawat F/A-18 C/D Hornet Kuwait akan ditambahkan ke Skuadron No 18 Butterworth dan dirancang untuk mengendalikan wilayah udara Malaysia hingga 2040 (photo: Peter Steinemann)
Kuala Lumpur: Kementerian Pertahanan akan memberi tahu perkembangan pengadaan pesawat F/A-18 Legacy Hornet dari Kuwait segera setelah menerima konfirmasi resmi.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan bahwa masalah ini perlu diklarifikasi dan segera setelah menerima konfirmasi resmi, ia akan memberi tahu lagi.
"Jika sudah ada konfirmasi baru, saya akan beri tahu," ujarnya saat ditemui usai peluncuran Kampanye Tabung Pahlawan (KTP) 2025/2026 di Wisma Perwira Tentera Darat Zulkifeli Zin, Camp Perdana Sungai Besi, di sini, hari ini.
Ia mengomentari perkembangan negosiasi Malaysia dengan Kuwait untuk mendapatkan pesawat tempur F/A-18 Legacy Hornet.
Media sebelumnya melaporkan bahwa Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan melakukan penilaian komprehensif sebelum menyelesaikan pengadaan pesawat tempur tersebut.
Pesawat F/A-18 C/D Hornet TUDM kini tersisa 7 unit setelah kejadian total loss yang menimpa unit M45-07 pada bulan Agustus lalu (photo: Zhesheng)
Panglima Tentera Udara Jenderal Datuk Seri Muhamad Norazlan Aris dilaporkan mengatakan bahwa penilaian tersebut, antara lain, mencakup tanggal pengiriman dan biaya akuisisi serta pemeliharaan agar TUDM dapat terus mengoperasikan pesawat tersebut di masa mendatang.
Penilaian akuisisi pesawat ini dilakukan oleh Malaysia setelah mendapatkan persetujuan resmi dari Amerika Serikat sebagai produsen pesawat.
Namun, sebuah portal melaporkan bahwa negosiasi akuisisi pesawat tempur tersebut berakhir dengan alasan proses pengambilan keputusan yang rumit.
Mohamed Khaled, dalam kunjungannya ke Kuwait pada 7 Oktober tahun lalu, mengadakan diskusi dengan pimpinan negara tersebut untuk mengakuisisi pesawat milik Angkatan Udara Kuwait (KAF) untuk digunakan oleh Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM).
Kuwait dilaporkan memberikan tanggapan positif terkait hal ini dan kedua negara sepakat untuk membentuk komite khusus yang melibatkan perwira militer kedua negara guna memulai diskusi dan negosiasi guna memastikan bahwa prasyarat terpenuhi dan kemudian memungkinkan proses pembelian jet tersebut dapat dilaksanakan.
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/O63D70g
via IFTTT
Post a Comment