TNI AU Latihan Menembak Sasaran di Laut Natuna

02 Juni 2025

Pesawat nir-awak yang kemungkinan besar digunakan menembak dari ketinggian ribuan kaki adalah CH-4 UCAV berkemampuan MALE dengan maks ketinggian 8,000 meter (26,246 kaki) dan maks jangkauan 3.500 km, sedangkan jarak tempuh jika dilakukan penerbangan langsung dari Pangkalan Skadron 51 di Lanud Supadio, Pontianak ke perairan Penagi di Natuna adalah 466 km, secara bolak balik masih kurang dari 1.000 km, jarak komunikasi dengan koneksi satelit secara BLoS masih jauh dari batas maks 1.000 km, meskipun demikian drone ini dapat saja menggunakan fasilitas lanud Raden Sadjad, Natuna (photo: Jenda Corp)

Natuna (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) melaksanakan latihan menembak sasaran di laut wilayah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, guna menguji kesiapan tempur Pangkalan TNI AU Raden Sadjad (Lanud RSA).

Komandan Lanud RSA Natuna, Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, di Natuna, Rabu, mengatakan latihan menembak yang digelar pada Rabu pagi itu, menggunakan pesawat nir awak, yang menembak pada ketinggian ribuan kaki sasaran di Perairan Penagi, Kecamatan Bunguran Timur.

Latihan menembak di laut yang dilaksanakan dengan pesawat nir awak sukses menghancurkan sasaran (all photos: Lanud Raden Sadjad)

Sasaran yang ditembak berupa tong yang dibungkus terpal. Kegiatan menembak ini guna meningkatkan akurasi dan kemampuan tempur personel.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian dari latihan terpadu Jalak Sakti dan Hardha Marutha I Tahun 2025," katanya.


Latihan yang diprakarsai oleh Komando Operasi Udara I (Koopsud I) itu, juga diikuti oleh seluruh satuan di bawah Komandonya dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Kegiatan dipusatkan di Air Weapon Range (AWR) Buding, Lanud H.AS Hanandjoeddin, Belitung dan satuan lainnya mengikuti melalui dalam jaringan.


Untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dikerahkan dari jajaran Koopsud I lainnya, meliputi berbagai jenis pesawat tempur dengan sasaran tembak berbeda-beda.

"Jumlah personel yang terlibat dalam kegiatan ini kurang lebih mencapai 3.000 orang," ujar dia.


Latihan ini juga dirancang untuk menguji kesiapan satuan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, sekaligus memperkuat kemampuan komunikasi dan kerja sama antar satuan Koopsud I dan Kopasgat, yang merupakan pilar pertahanan udara di wilayah barat Indonesia.

"Dengan metode gladi posko dan gladi lapangan, skenario tempur digelar seolah-olah dalam kondisi nyata. Proses ini menuntut koordinasi, pengambilan keputusan cepat, dan pelaksanaan taktis yang presisi," ujar dia.


Ia menambahkan hasil pelatihan menunjukkan Lanud RSA Natuna siap menghadapi berbagai tantangan di wilayah strategis perbatasan NKRI, serta memperkuat daya gentar Indonesia di jalur udara barat.

"Latihan ini sejalan dengan semangat TNI AU AMPUH, yaitu Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis, dalam mewujudkan pertahanan udara yang solid serta tanggap terhadap berbagai ancaman," ucap dia.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3GnnuNP
via IFTTT