Dahana Bersama Hariff Defense Mengembangkan Roket Senjata Lawan Tank (SLT) untuk Diproduksi Masal
16 Juni 2025
Roket Senjata Lawan Tank (SLT) di stand Dahana (photo: Defense Studies)Di Indo Defence, 2 Perusahaan RI Kerja Sama Kembangkan Roket Antitank
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perusahaan industri pertahanan dalam negeri, PT Hariff Dipa Persada (Hariff Defense) dan PT Dahana, resmi menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan teknologi pertahanan, khususnya di bidang bahan peledak dan otomatisasi sistem peledakan.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di ajang Indo Defence 2024, Kamis (12/6/2025).
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah pengembangan roket Senjata Lawan Tank (SLT) Latih, sebuah sistem senjata ringan antitank untuk keperluan pelatihan militer.
"Kolaborasi ini mencerminkan bahwa kami, anak bangsa, berkomitmen penuh untuk memperkuat pertahanan nasional lewat sinergi antara perusahaan swasta nasional dan BUMN,” kata President Director PT Hariff Dipa Persada (Hariff Defense) Adi Nugroho.
SLT Latih dirancang agar efisien dalam penggunaan, dengan roket yang dapat ditembakkan melalui peluncur (launcher) yang digunakan berulang kali.
SLT Latih yang dikembangkan Hariff Defense dan Dahana, lanjut Adi, telah menunjukkan performa menjanjikan.
Roket Senjata Lawan Tank (SLT) di webs Hariff Defence (photo: Hariff Defence)
Roket yang dirancang untuk latihan tersebut mampu melaju lurus hingga 600 meter, melebihi ekspektasi awal.
Ke depan, pengembangan tidak berhenti di SLT Latih.
Keduanya berencana melanjutkan ke Guided Missile, dan pada tahap lanjutan menjadi Smart Missile buatan dalam negeri.
"Kerja sama ini diharapkan menjadi fondasi awal dalam pengembangan teknologi bahan peledak yang lebih canggih, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia nasional guna menghadapi tantangan strategis pertahanan di masa mendatang," ungkapnya.
PT Hariff Dipa Persada dikenal sebagai perusahaan teknologi swasta nasional yang bergerak di bidang sistem kontrol, telekomunikasi, dan solusi teknologi pertahanan.
Sementara PT Dahana adalah BUMN yang bergerak di sektor layanan bahan peledak terpadu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidato sambutan pembukaan Indo Defence mengatakan bahwa gelaran ini memang bertujuan memberikan kesempatan bagi industri pertahanan nasional tampil di kancah industri pertahanan internasional.
"Expo ini dimaksud untuk memberi kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, industri pertahanan negara-negara sahabat, dunia akademisi di Indonesia, semua unsur-unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan, dan tentunya generasi muda Republik Indonesia untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains, khususnya di bidang pertahanan," ungkap Presiden Prabowo, Rabu (11/6/2025).
(Kompas)
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/Cr9PWgE
via IFTTT
Post a Comment