Komisaris Utama PTDI Tinjau Pengembangan UAV Elang Hitam dan Fasilitas Produksi
12 Maret 2025
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/hXDZQtE
via IFTTT
Drone Elang Hitam saat peninjauan di PT DI (photos ssv: PT DI)
Bandung - Komisaris Utama PTDI, Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, yang dalam hal ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), bersama Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian dan Ketua Tim Pelaksana (Katimlak) KKIP, Letjen TNI (Purn.) Yoedhi Swastanto, melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Kedatangan rombongan diterima langsung di Hanggar Final Assembly Line (FAL) oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan beserta jajaran Direksi serta Wakil Komisaris Utama PTDI, Marsda TNI (Purn.) Bonar H. Hutagaol dan Komisaris PTDI, Yusron Ihza dan Oki Yanuar.
Kunjungan ini diawali dengan menyaksikan demonstrasi dan pemaparan mengenai progress pengembangan UAV Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam yang dalam waktu dekat ini direncanakan uji terbang di Nusawiru, Pangandaran. Begitu pula pemaparan mengenai progress UAV Wulung yang direncanakan uji terbang di Batu Jajar, Padalarang.
"Saya disini bicara sebagai Komut PTDI, juga sebagai KASAU, saya akan support dan komitmen untuk mensukseskan program Elang Hitam ini. Selain itu, baru kemarin saya juga bicara dengan Pak Menhan dan dapat arahan dari Pak Presiden terkait the next defense kita akan seperti apa, bahkan Pak Menhan ingin memberikan pesawat CN235 ke setiap Angkatan Darat, Laut, Udara, 20 pesawat, disesuaikan dengan kemampuan PTDI," kata Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, Komisaris Utama PTDI.
Setelah mendapatkan pemaparan dan diskusi, rombangan berkesempatan untuk meninjau langsung fasilitas produksi PTDI yang dimulai dari Hanggar FAL CN235-NC212, Hanggar KFX/IFX, Hanggar Aircraft Services (ACS), Hanggar Helikopter, Hanggar N219 dan Hanggar Detail Part Manufacturing (DPM). Usai kegiatan kunjungan kerja, Direksi dan Komisaris melanjutkan agendanya untuk melakukan Rapat Direksi & Komisaris di Ruang Rapat Paripurna GPM Lt.9, membahas perkembangan bisnis Perusahaan dan evaluasi kinerja, sebagai upaya peningkatan daya saing PTDI di industri dirgantara nasional dan internasional. (PT DI)
KSAU tinjau proses pengembangan Drone Elang Hitam di PT DI
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono meninjau demonstrasi dan pengembangan UAV Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam di kantor PT. Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Peninjauan itu dilakukan untuk melihat langsung kualitas pesawat tanpa awak atau drone buatan dalam negeri itu.
"Saya disini bicara sebagai Komut PT DI, juga sebagai KASAU, saya akan support dan komitmen untuk mensukseskan program Elang Hitam ini," kata Tonny dalam siaran pers resmi PT DI.
Tonny melanjutkan pihak PT DI berencana akan melakukan uji coba di Bandara Kertajati, Jawa Barat dalam waktu dekat.
Tidak hanya Elang Hitam, drone UAV Wulung yang juga buatan dalam negeri juga akan melakukan uji coba terbang di Batu Jajar, Padalarang, Bandung.
Tonny berharap kehadiran dua drone buatan anak bangsa itu dapat memperkuat TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
Uji kemampuan Elang Hitam
Sebelumnya, Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan mengatakan bahwa pihaknya akan menguji kemampuan pesawat tanpa awak buatan Indonesia, yakni drone medium altitude long endurance (MALE) Elang Hitam selama 1 bulan ke depan.
"Mungkin dalam 1 bulan ke depan kami akan demo flight MALE itu untuk bisa terbang 24 jam, kemudian payload-nya sekitar 300 kilogram," kata Gita kepada awak media saat ditemui di Kantor PT DI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2).
Gita mengatakan bahwa drone tersebut merupakan hasil rancangan PT DI bekerja sama dengan Badan Riset Informasi Nasional (BRIN).
Setelah pengujian drone selesai, pihaknya akan mengembangkan drone MALE Elang Hitam agar bisa berfungsi lebih maksimal.
Pengembangan drone MALE oleh PT DI, kata dia, bersamaan dengan rencana TNI AU membeli drone Bayraktar pabrikan Turki.
Gita berharap ke depan akan tercipta transfer teknologi antara Turki dan PT DI untuk pengembangan drone MALE Elang Hitam.
Dengan demikian, drone MALE akan makin canggih dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan TNI.
Pengembangan PTTA MALE buatan dalam negeri Elang Hitam dirintis sejak 2015 dan konsorsium untuk itu dibentuk pada tahun 2017 yang terdiri atas Kementerian Pertahanan RI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung, PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri, kemudian pada tahun 2019 bertambah satu anggota, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
PT DI dan BPPT (sekarang melebur menjadi bagian dari BRIN) pada tahun 2019 berhasil membuat rangka (airframe) PTTA MALE Elang Hitam dan meluncurkan itu ke hadapan publik di hanggar PT DI.
Namun, pada tahun 2020, BRIN mengumumkan program pengembangan Elang Hitam dialihkan dari versi militer menjadi drone sipil.
Kepala BRIN (saat itu) Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pengalihan itu karena ada kendala penguasaan sejumlah teknologi kunci. Keputusan itu juga karena hasil uji terbang yang gagal pada tahun 2021.
Berlanjut ke hasil Rapat Pleno KKIP pada bulan Oktober 2024, pengembangan PTTA MALE untuk kebutuhan militer kembali berlanjut, dan dipimpin oleh PT DI sebagai lead integrator. (Antara)
from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/hXDZQtE
via IFTTT
Post a Comment