Israel Shipyard Tawarkan Korvet Saar 80 untuk AL Filipina

08 Oktober 2024

Korvet Sa'ar 80 dengan panjang 80m dan bobot 1.000 ton (image: Israel Shipyards)

Pada pameran pertahanan ADAS 2024 di Manila baru-baru ini, Israel Shipyards memamerkan desain Sa'ar S-80 Multirole Corvette yang merupakan desain ekspor andalan Israel Shipyard. Korvet ini memiliki desain yang lebih kecil dibandingkan dengan korvet yang diperoleh Angkatan Laut Filipina dari HD HHI, dan dapat dikonfigurasi ulang sebagai offshore patrol vessel (OVP). 

Kapal mempunyai panjang 80 meter, lebar 11 meter, bobotnya sekitar 1.000 ton, dan menurut pembuatnya disebut-sebut mampu menandingi kapal yang lebih besar dalam pertempuran di laut, dengan biaya yang jauh lebih murah. Kapal ini digerakkan oleh 4 mesin diesel pada konfigurasi CODAD, yang memungkinkan kecepatan melebihi 28 knot dan jangkauan 3.500 mil laut pada kecepatan 12 knot.

Korvet Sa'ar 80 pada pameran ADAS 2024 (photos: Eyorio dan Aji Espino)

Sistem persenjataan dapat diubah meskipun model skala yang ditampilkan pada ADAS 2024 memiliki senjata utama 76 mm, 4 x 4-cell VLS yang kemungkinan besar untuk rudal permukaan-ke-udara Barak 8, 2 peluncur untuk pesawat nirawak kamikaze yang berfungsi sebagai senjata antikapal dan serangan darat, dua senjata sekunder yang kemungkinan besar Rafael Typhoon untuk senjata 25 mm atau 30 mm, dan ruang untuk helikopter ringan atau UAV angkatan laut dan dua RHIB.

Sensornya meliputi radar pencarian udara/permukaan AESA, radar kendali tembakan, radar navigasi dan operasi helikopter, dan sistem Perang Elektronik (EW) yang luas untuk penggunaan defensif dan ofensif.

Desain saat ini tampaknya tidak berfokus pada perang antikapal selam meskipun kami yakin Israel Shipyard dapat memodifikasi desain tergantung pada persyaratan. Ini mungkin juga mencakup pemasangan peluncur rudal jelajah antikapal jarak menengah. 

Karena dapat dikonfigurasi ulang sebagai kapal patroli, kapal ini juga dapat menjadi platform MRRV yang cocok untuk Philippine Coast Guard (PCG).

Melihat dari rasio biaya terhadap efektivitasnya, maka ini merupakan platform yang bagus yang dapat dibangun secara lokal dalam jumlah banyak, Angkatan Laut Filipina bisa mendapatkan VLS dan daya tembak rudal antikapal yang cukup untuk menghalangi dan menghadapi Angkatan Laut China. 

Dengan biaya yang jauh lebih murah dan kemungkinan perolehan transfer teknologi dan juga izin produksi secara lokal untuk mendukung program pembuatan kapal SRDP (Self-Reliant Defense Posture), mengingat sebelumnya Angkatan Laut Filipina telah memberikan kontrak untuk memasok sembilan kapal FAIC (Fast Attack Interdiction Craft) Shaldaq Mk5 dari galangan yang sama, maka kapal ini layak dipertimbangkan.

(Max Defense Philippines)



from DEFENSE STUDIES https://ift.tt/5fvb3pA
via IFTTT