Dua Produsen Tank Jerman Perkenalkan Turret Tak Berawak

23 Juni 2024

KNDS Leopard 2 A-RC 3.0 main battle tank dengan turret tak berawak (photo: KNDS)

KNDS dan Rheinmetall menampilkan konsep turret tak berawak untuk tank tempur utama/main battle tank (MBT) pada pameran pertahanan Eurosatory 2024 yang diadakan di Paris pada 17 hingga 21 Juni. Pada tanggal 17 Juni KNDS meluncurkan konsep Leopard 2 A-RC 3.0 MBT, diikuti pada hari yang sama oleh Rheinmetall dengan Crew Unmanned Turret (CUT) untuk KF51 Panther MBT.

Rheinmetall KF-51 Panther dengan turret tak barawak (photo: EDR Magz)

Direktur Pelaksana KNDS Axel Scheibel mengatakan turret tak berawak Leopard 2 A-RC 3.0 tidak mengganggu sasis tank dan tiga orang awak ditempatkan di kompartemen awak kompak yang mengurangi area yang digunakan pada kendaraan sebesar 30%.

Rheinmetall KF-41 Lynx dengan turret 105mm atau 120mm (photo: Army Recognition)

Turret ini dipersenjatai dengan smoothbore L55 atau L44 120 mm, meriam utama 130 mm atau 140 mm dengan autoloader, dan sistem kendali penembakan 4D. Di Eurosatory 2024, ia dihadirkan dengan meriam L55 120 mm. Axel Scheibel mengatakan ada 20 peluru siap tembak, tiga peluru pertama dapat ditembakkan dalam 10 detik. 

Turret berawak mulai ditinggalkan kerena timbul risiko bagi awak akibat serangan dari atas (drone kamikaze) (image: Washington Post) 
 
Lebih banyak peluru disimpan di dalam tank, dengan jumlah totalnya tergantung pada kaliber senjatanya. Leopard 2 saat ini memiliki total 42 peluru. Leopard 2 A-RC 3.0 MBT dapat diisi ulang dari kotak amunisi yang Scheibel bandingkan dengan kotak botol yang kapasitasnya bergantung pada kaliber peluru.

Panglima TNI Agus Subiyanto di Eurosatotory 2024 berkunjung ke Rheinmetall dengan meninjau Rheinmetall ranpur Lynx yang mempunyai varian KF-31, KF-41, dan KF 51 (photo: Keris)

Turret ini memiliki stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh/ remote-controlled weapon station (RCWS) dengan persenjataan sekunder 30 mm yang dapat digunakan melawan target yang lebih ringan, termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV). Ia juga memiliki peluncur rudal tunggal untuk rudal berpemandu line-of-sight/non-line-of-sight (LOS/NLOS) dengan jangkauan minimal 6 km yang dapat ditembakkan saat tank bergerak.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/4cx9BqN
via IFTTT