Enam Perusahaan Ajukan Penawaran dalam Tender LCA Malaysia

20 Oktober 2021

Hurjet dari Turki yang prototipenya baru akan terbang perdana pada 2022 turut serta dalam tender ini (image : TAI)

Enam perusahaan diketahui telah mengajukan penawaran untuk memasok 18 pesawat tempur ringan/Light Combat Aircraft (LCA) ke Royal Malaysian Air Force (RMAF) dalam tender yang ditutup pekan lalu, sumber mengungkapkan.

Kontrak untuk satu skuadron (18 pesawat) LCA dikatakan bernilai sekitar RM4 miliar (963 mio USD), dengan setengah dari jumlah tersebut, atau RM2 miliar, harus dibayar melalui counter-trade yang melibatkan minyak sawit mentah atau produk minyak sawit.

"Sembilan perusahaan memperoleh dokumen tender, RFP (Request for Proposal) pada bulan Juli, dan enam tawaran diterima pada tanggal penutupan pada 6 Oktober," kata seorang sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Dia menambahkan bahwa setelah pesanan untuk skuadron pertama, kemungkinan akan ada pesanan kedua yang identik berdasarkan persyaratan RMAF, yang membuat kontrak lebih menarik dan menguntungkan, karena pemenang dengan tawaran awal RM4 miliar menggandakan cakupan pekerjaannya.

Enam perusahaan yang mengajukan penawaran dalam tender ini adalah :
1. Korea Aerospace Industries (KAI) bermitra dengan perusahaan lokal Kemalak Systems Sdn Bhd untuk menawarkan jet tempur FA 50;
2. Turkey Aerospace Industries, menawarkan LCA-nya yang dikenal sebagai Hürjet;
3. China National Aero-Technology Import & Export Corp (Catic), dengan jet tempur L-15;
4. Leonardo Italia, dengan pesawat M-346-nya;
5. Hindustan Aeronautics Ltd India, dengan pesawat tempur Tejas-nya; dan
6. Aerospace Technology Systems Corp Sdn Bhd — yang 71,43% dikendalikan oleh National Aerospace and Defense Industries Sdn Bhd (Nadi) Tan Sri Ahmad Johan, 23% oleh perusahaan bernama Russian Aircraft dan 4,76% oleh perusahaan Rusia lainnya Rosoboronexport — menawarkan pesawat MiG 35.

Yang cukup menarik, Pakistan disebut-sebut menjadi favorit untuk mengantongi kontrak LCA di Malaysia dengan jet tempur JF-17 Thunder-nya, tetapi tidak ikut dalam penawaran tersebut. Boeing T-7A Red Hawk dan Yakovlev Yak-130 juga tidak ikut dalam penawaran ini.

Jika semuanya berjalan lancar, pemenang tender bisa diumumkan paling cepat akhir Maret hingga awal April tahun depan.

Persyaratan RMAF termasuk pengiriman LCA secara bertahap 36 bulan setelah kontrak ditandatangani dan LCA memiliki kemampuan pengisian bahan bakar udara-ke-udara, di luar kemampuan rudal jarak-visual, 30% konten lokal dan kemampuan supersonik, atau kemampuan untuk terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Tender untuk LCA ini terjadi karena RMAF ingin mempensiunkan beberapa pesawat lamanya seperti BAe Hawk Mk 108 dan Mk 208. LCA baru juga akan mendukung Boeing F/A-18D Hornet dan Sukhoi Su-30MKM milik RMAF, yang sedang digunakan saat ini. 

See full article TheEdgeMarkets


from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3ncoQ0a
via IFTTT