Perencanaan Anggaran Pertahanan Tetap Memakai Asumsi 0,8% GDP

10 Juli 2021

FREMM class frigates (photo : Shapeways)

Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan RI Tetap 0,8 Persen Dari GDP

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan perbandingan antara anggaran pertahanan Indonesia dengan sejumlah negara tetangga. 

Prabowo menjelaskan, perencanaan pertahanan yang dirancangnya untuk 25 tahun kedepan akan tetap menggunakan anggaran 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) negara. 

“Kita tetap akan menggunakan pagu 0,8 persen dari GDP kita, dari PDB kita. Produk Domestik Bruto kita, 0,8 persen. Sementara negara tetangga kita semuanya di atas itu,” kata Prabowo dalam webinar virtual, Jumat (9/7/2021). 

Prabowo menyebut, anggaran negara Singapura berjumlah 3 persen dari GDP negara tersebut, Vietnam sebanyak 2,3 persen, dan Australia sebanyak 1,9 persen. 

Ketua Harian Partai Gerindra ini mengatakan pemerintah tetap mengutamakan kesejahteraan rakyat. Karena itu, ia menyarankan agar anggaran pertahanan tetap di angka 0,8 persen dari GDP.

Dia yakin apabila anggaran tersebut dikelola dengan baik, maka pertahanan Indonesia akan tetap kuat. 

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan, negara perlu melakukan investasi pertahanan untuk menjaga kekayaan alam yang ada. 

Sebab, berdasarkan kajian Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai penghasilan yang bisa didapat dari sektor perikanan dalam satu tahun bisa mencapai USD 30 miliar. 

Kekayaan laut tersebut menurut dia perlu untuk mendapat perlindungan melalui pertahanan. 

“Apakah tidak pantas kita keluarkan, untuk jaga 30 miliar dollar satu tahun, kita mengeluarkan 1 miliar dollar satu tahun untuk Angkatan Laut yang kuat? 1 miliar dollar satu tahun untuk Angkatan Udara yang kuat? ,” kata Prabowo. 

“Karena untuk menjaga laut kita harus menjaga dari udara juga. Apa tidak layak, USD 2 miliar satu tahun untuk menjaga USD 30 miliar itu? Satu tahun,” imbuh dia. (Kompas)

FREMM class frigates (photo : Saturnax)

Prabowo: Investasi USD 2 M tapi Kita Akan Punya USD 28 M, Salahnya di Mana?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan tujuan pembelian alutsista yang tersusun dalam rencana pertahanan RI semata-mata bertujuan agar kekayaan kita bernilai lebih. Sebagai negara besar, Prabowo, menilai tak ada ruginya Indonesia berinvestasi di bidang pertahanan.

Hal itu disampaikan Menhan Prabowo saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Unpad bertajuk 'Optimalisasi Industri Pertahanan Dalam Konteks Kepentingan Nasional RI di Abad 21.'
"Dengan investasi 2 miliar dolar kita akan punya 28 miliar dolar cash. Di mana salahnya kita keluarkan 2 miliar dolar tiap tahun?" ujar Prabowo secara virtual, Jumat (9/7). 

Prabowo kemudian menceritakan logika di balik perhitungannya tersebut. Ia sekali waktu ngobrol dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Dalam kajian Kementerian KP, nilai penghasilan yang bisa didapat dari sektor perikanan dalam 1 tahun kurang lebih 30 miliar dolar AS.

Nah, kekayaan RI sebesar 30 miliar dolar AS inilah yang diharapkan didapat Indonesia dengan investasi alutsista 2 miliar dolar AS. Sebab, dengan investasi alutsista, tak ada lagi ancaman yang bisa mencuri kekayaan laut Indonesia senilai 30 miliar dolar AS tersebut. 

"Nah saya bertanya, kalau nilai 30 miliar ini adalah pundi kita, kekayaan kita, di laut kita, apakah kekayaan 30 miliar dolar ini tidak perlu kita jaga? Dan apakah kita rela 30 miliar dolar ini diambil oleh negara-negara asing? Yang itu dilakukan tiap hari ribuan kapal asing datang ke laut kita mengambil ikan kita," ujar Prabowo.

"Apakah tidak pantas kita keluarkan untuk jaga 30 miliar? Kita mengeluarkan 1 miliar, 1 tahun untuk Angkatan Laut yang kuat, 1 miliar 1 tahun untuk Angkatan Udara yang kuat? Karena untuk menjaga laut. Kita harus menjaga dari udara juga. Apakah tidak layak 2 miliar dolar 1 tahun untuk menjaga 30 miliar dolar ini," lanjut Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan, dengan menjaga kekayaan alam tersebut, maka secara tidak langsung bisa membantu sektor-sektor lain. 
"Saudara-saudara di situ kita bantu rakyat kita. Pupuk, irigasi, waduk, penggilingan padi, traktor-traktor, bahkan kita bisa memberi kepada rakyat kita," ujar Prabowo.

Hadir juga dalam Webinar itu pengamat Pertahanan Andi Widjajanto, Dekan FEB Unpad Prof Nunuy Nur'afiyah, Dirut Pindad Abraham Mose dan akademisi serta pejabat Kemhan TNI lainnya.



from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3xz8Au2
via IFTTT