Rencana Indonesia untuk Mendapatkan Pesawat Tempur Rafale Tertunda oleh Prosedur Pendanaan
25 Mei 2021
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/34gKJlW
via IFTTT
Pesawat tempur Dassault Aviation Rafale (photo : Military Watch Magazine)
Kementerian Pertahanan Indonesia (Kemhan) telah membuat kemajuan lebih lanjut dalam upayanya untuk mendapatkan 36 pesawat tempur multiperan Rafale dari Dassault Aviation tetapi kontrak formal mungkin tertunda karena kurangnya kejelasan mengenai sumber pendanaan.
Pada bulan Februari, delegasi pejabat senior Kementerian Pertahanan Indonesia yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Dadang Hedrayudha, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan, menyelesaikan putaran terakhir negosiasi dengan VP Business Develoment Dassault Aviation Jean Claude Piccirillo, dan VP Offset Michael Paskoff.
Negosiasi, yang sebagian besar mencakup perihal offset dan pengaturan pembiayaan, berjalan dengan baik, kata Mayjen Dadang pada bulan Februari. Kemhan sejak itu telah mengajukan permintaan agar program tersebut didanai dengan pinjaman yang bersumber dari luar negeri, pejabat kementerian mengungkapkan pada bulan Maret.
Namun, daftar proyek nasional yang sudah disetujui untuk pendanaan luar negeri diperoleh Janes pada 21 Mei lalu. Terkonfirmasi bahwa program Rafale belum dimasukkan. Daftar tersebut diterbitkan setiap tahun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan menjabarkan program-program nasional di mana pinjaman luar negeri dapat diperoleh untuk tahun tersebut.
Karena itu, mengingat kurangnya dukungan dari BAPPENAS, tawaran pengadaan 36 pesawat tempur Rafale belum ditetapkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu) sebagai program pengadaan pertahanan untuk tahun anggaran 2021.
(Jane's)
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/34gKJlW
via IFTTT
Post a Comment