Raih Sertifikasi AMARS, GMF Bidik Perawatan Pesawat Pertahanan
04 Februari 2021
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3pO2C4S
via IFTTT
Pemeliharaan pesawat Hercules kini dapat dilaksanakan di GMF (photo : TNI)
JAKARTA, Investor.id - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menerima certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sertifikat tersebut memungkinan perseroan untuk menggarap pasar pesawat angkut milik industri pertahanan Republik Indonesia.
Direktur Utama GMF I Wayan Susena mengatakan, sertifikasi ini merupakan hal penting, karena dalam melakukan perawatan alutsista milik industri pertahanan, semua perusahaan maintenance, repair, and overhaul (MRO) wajib memiliki sertifikasi dari regulator terkait.
"Sebagai perusahaan MRO untuk pesawat angkut dengan registrasi sipil, GMF telah mengantongi banyak sertifikasi dari badan regulator, seperti FAA, EASA, DGCA, CASA, serta lebih dari 25 negara lain di seluruh dunia," jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu (3/2).
Sertifikat ini diraih perseroan setelah melalui proses assessment oleh Indonesia Military Airworthiness Authority (IMMA), seperti verifikasi dokumen dan pengujian kesesuaian dan fungsi. Sertifikasi ini menitikberatkan kriteria pemenuhan qualified personnel, tool equipment, quality system, facility dan existing certification dari badan regulator sipil. "Dengan sertifikasi ini, GMF bisa memenuhi aspek kelaikan perawatan alutsista khususnya untuk pesawat angkut dengan standarisasi yang baik," papar dia.
Pesawat militer TNI
Wayan menjelaskan, diversifikasi usaha di bidang industri pertahanan ini merupakan salah satu upaya perseroan bertahan di masa pandemi. Dengan patuh terhadap regulasi yang ditetapkan regulator, GMF yakin hal tersebut menjadi bekal berharga untuk memberikan keyakinan agar seluruh pesawat angkut militer yang dilakukan perawatan laik terbang.
Selain itu, GMF juga berharap agar dapat menjadi bagian dari modernisasi alutsista milik Industri Pertahanan. “Kepercayaan yang diberikan menjadi titik awal bagi kami untuk optimis membuka tahun ini dengan baik. Kapabilitas GMF akan terus kami tingkatkan supaya pasar yang belum dapat dimaksimalkan dapat kami serap sebaik mungkin” ujar Wayan.
Sebelumnya, Wayan menjelaskan, GMF berencana mengembangkan bisnis di industri pertahanan dan non aviasi Industrial Gas Turbine and Engine (IGTE), sebagai bentuk antisipasi terhadap wabah virus corona. Perseroan menargetkan kedua bisnis ini bisa berkontribusi hingga 20% terhadap pendapatan pada 2021.
Dia menyebutkan, perseroan saat ini sedang memproses beberapa kontrak terkait perawatan pesawat militer. Salah satunya adalah dengan TNI-Angkatan Udara untuk merawat beberapa pesawat militer mulai tahun 2021. "Banyak institusi yang sedang menjajaki kerjasama dengan kami seperti TNI AD, TNI AL dan TNI AU, namun kami fokus ke TNI AU," kata dia.
Director of Business and Base Operation GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi menambahkan, perseroan telah mendapatkan kontrak perawatan delapan pesawat Hercules hingga tahun 2024. Sedangkan untuk pesawat jet, perseroan mendapatkan kontrak overhaul, yakni pemeliharaan dan perlindungan jet pribadi dan bisnis.
See full article Investor Daily
from DEFENSE STUDIES https://bit.ly/3pO2C4S
via IFTTT
Post a Comment